cari saja dengan jarimu

Selasa, 24 Januari 2012

Jambore Koskas I, Jogja 21-23 Jan 2012 - I

Jambore Koskas

Pre-condition

Ide untuk mengadakan Jambore Koskas sudah mulai dimunculkan dan digaungkan sejak tengah tahun 2011. Sebuah usulan sederhana menindaklanjuti kunjungan rombongan Koskas Jaksel (KJS) ke Jogja dalam rangka Kondangan (konvoi sepeda berbarengan). Sebuah ide sederhana tentang bagaimana sebuah silaturahmi dirajut dan dibina atas dasar kesamaan kesukaan sepeda. Berupaya untuk mengumpulkan sebanyak2nya orang yang mempunyai kesamaan yang sama yakni bersepeda. Tidak hanya sekedar berkumpul tetapi juga merajut benang2 silaturahmi.

Setelah melalui proses pemilihan lokasi, jatuhlah pilihan pada Yogyakarta. Bukan tanpa dasar pemikiran jika memilih Jogja sebagai tempat pelaksaan jambore koskas yang perdana ini. Ramah tamah dan kesiapan dari koskaser regional Jogja dan ditambah dengan pilihan trek2 bersepeda yang beragam, menjadikan Jogja unggul dalam pemilihan lokasi acara. Jadilah, Jambore Koskas pertama di Jogjakarta, 21-23 Januari 2012.

Bola salju ini terus menggulir. Secara marathon terus menerus mengingatkan tentang kegiatan yang luar biasa ini. Jambore Koskas terus digaungkan baik via online maupun via offline. Persiapan pun dimulai dari jauh2 dari. Perencanaan dan penyisihan dana telah dijalankan.

Sejak H-40 tiket pulang sudah ditangan, makin memantapkan gelora untuk ber-Jambore Koskas. H-7 tiket keberangkatan pun sudah ditangan, semoga tiada rintangan yang menghadang. Walau ada celoteh2 miring tentang Jambore Koskas, kafilah terus berlalu.

Peluit keberangkatan

Bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan GGG seri 44, Rabu 18 Jan 2012, sepeda para peserta Jambore Koskas dikumpulkan. Bukan untuk dijual tetapi dipacking untuk dikirim ke Jogja sebagai kloter pertama dari koskas Jabodetabek. Tercatat 12 sepeda selesai dipaketkan untuk dikirim ke Jogja keesokan harinya. Terima kasih kepada anggota keluarga KJS yang sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu proses pengiriman sepeda ini.

H-1 Jum’at 20 Januari 2012. Stasiun Pasar Senen, pukul 20:00 WIB. Satu persatu peserta Jambore Koskas berkumpul untuk berangkat bersama-sama menuju Jogja dengan menggunakan KA Express Malam Progo (Jkt Pasar Senen – Jgj Lempuyangan). Di detik2 terakhir ini, degup jantung berdetak lebih kencang ketika seorang peserta belum menampakkan diri di titik kumpul. Ada apakah gerangan?



Tepat pada pukul 20:35 WIB, roda kereta Progo bergerak meninggalkan Pasar Senen dan juga meninggalkan satu peserta Jambore Koskas. Walaupun semboyan marshall mengatakan “never let man behind” namun kondisi kali ini tidak memungkinkan. Rombongan ini berangkat dengan perasaan sedih karena berangkat tidak lengkap.

Di sepanjang perjalanan, perenungan atas apa yang baru saja terjadi membuncah. Menghiasi wajah2 yang lelah pada peserta jamboree. Ok. Bukan waktunya untuk kepala tertunduk. Walaupun orangnya tidak ikut hadir tetapi semangatnya akan terus berkobar dan bersama para peserta yang lainnya (begitu juga sepedanya).



Canda dan tawa kembali menghiasi wajah peserta. Angin malam dan gerahnya dalam gerbong kereta bukanlah lawan yang setara untuk menjatuhkan semangat tempur rombongan ini. Hingga rasa kantuk menyerang.



Jambore hari pertama, 21 Januari 2012

Stasiun Jogja Lempuyangan, sekitar pukul 8 pagi. Setelah beberapa orang peserta menyelesaikan urusan panggilan alam yang sempat tertahan, rombongan ini pun bergerak meninggalkan stasiun kereta. Berbekal sebuah berita singkat: “ditunggu di sebelah kiri stasiun. Mobil warna putih”, bergegaslah menyusuri sisi stasiun hingga bertemu mobil warna putih. Jeng jeng..

Tersenyum simpul bahwa kami dijemput dengan truk ¾ warna putih. Memori kembali melayang pada pengalaman acara kondangan pertama dulu. Dejavu. Tanpa ragu satu persatu menaiki truk terbuka ini. Berasa seperti pasukan tempur yang akan diturunkan ke medan laga. Berangkat!!



Melintasi jalan utama kota Jogja diatas truk terbuka bukanlah hal yang biasa terjadi dan inilah yang terjadi pada kami. Sebuah kebanggaan tersendiri bisa merasakan sesuatu yang amat jarang terjadi. Inilah berkah dari jambore.
Sejenak berhenti di sebuah rumah makan di Jalan Magelang. Memuaskan rasa lapar dan haus dengan semangkok sop daging dan beberapa tempe goreng plus teh manis menjadikan pagi ini menjadi begitu cerah.





Terminal Jombor, belok kiri. Terhampar sawah dengan padi yang menghijau, memanjakan mata dengan pemandangan yang sangat jarang dijumpai di kota Jakarta. Menghirup udara yang berlimpah oksigen menjadi pikiran menjadi semakin segar, sungguh sebuah karunia yang luar biasa dari Yang Maha Esa. Perjalanan semalam terbayar lunas!

Youth Center Sleman, kira-kira 8 kilometer dari Tugu Jogja merupakan tujuan kami. Tempat dilaksanakannya Jambore Koskas yang pertama. Seperti layaknya sebuah tempat penyelenggaran jamboree, kami pun disambut oleh pramuka !




Ya benar sekali. Di tempat yang sama juga ada kegiatan adik2 Pramuka, bukan sebuah jamboree besar tetapi tampaknya seperti persami (perkemahan Sabtu Minggu). Menyaksikan sambutan yang kami terima, sontak aba2 “tepuk pramuka” bergema. Salam Pramuka.

Setibanya di penginapan, kami pun disambut dengan ramah oleh panitia pelaksana (SKJ – Sepeda Kaskus Jogja) dan peserta lain yang sudah tiba lebih dahulu (Koskas Bandung, Koskas Semarang, Koskas Kalimantan Selatan, Koskas Surabaya). Salam kring2.

Setelah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan bersih2 diri, acara jambore digulirkan. Diawali dengan perkenalan singkat dari para peserta plus kata sambutan dari tuan rumah. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan gowes lintas pedesaan menggantikan rencana awal yakni gowes to museum. Perubahan ini dikarenakan lalu lintas kota Jogja yang sedemikian padat karena bertepatan dengan libur panjang. Buat apa jauh2 ke Jogja kalau kena macet juga? Jadilah gowes lintas pedesaan menjadi menu sepedaan pertama kami.



Sepeda2 yang sudah sampai lebih dahulu sudah selesai dirakit dan distel oleh pihak panpel (terima kasih banyak). Sedikit pemanasan dan adaptasi sepeda dilakukan guna menghindari hal2 yang tidak diinginkan.

Rombongan besar peserta jambore koskas bergerak meninggalkan Youth Center. Sepeda berjalan beriringan menikmati hamparan sawah dan alam pedesaan yang masih asri. Ditengahi dengan gelak tawa dan tarikan nafas saat melahap jalan yang menanjak. Senyum puas saat menikmati jalan yang menurun. Sungguh pengalaman yang tidak mudah untuk dilupakan.

Selanjutnya, biarkan gambar2 berikut ini yang bercerita.







Sore hari menjelang, kami pun kembali ke youth center. Wajah2 ceria terpancar setelah +/- 40 kilometer gowes lintas pedesaaan. Gurat2 kelelahan dan kedinginan masih terpancar tetapi tidak mengurangi aura gembira setelah gowes lintas pedesaan. istirahat sejenak untuk melanjutkan acara selanjutnya.



Sejatinya malam minggu ini kami akan gowes malam2 (NR) namun apa daya, turun hujan yang cukup deras. Kendala alam merupakan kendala yang tidak bisa dilawan. Akhirnya kami pun menghabiskan malam di youth center sembari bercengkrama dengan peserta yang lain. Hingga akhirnya rasa kantuk menyerang.


bersambung


[1] Wawancara Eksklusif dengan korban http://bit.ly/xvlsNg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar