Jalan-jalan dengan sepeda itu ternyata adalah candu yang menyegarkan sekaligus menyehatkan. Gowes di lingkungan yang ramah dan bersahabat dengan pesepeda membawa kenikmatan tersebut. Kenikmatan itulah yang saya rasakan ketika pertama kali gowes ke jogja tempo hari. Pengalaman yang tidak terlupakan. Mulai dari dipalak kondektur kereta, gowes diantara debu merapi, gowes keliling jogja, dan lain sebagainya.
Ada beberapa keinginan yang belum terwujud saat gowes ke jogja saat itu. Penasaran dengan riwayat kali code, ingin gowes di kawasan kaliurang, main pasir di parangtritis hingga sowan ke keraton Jogja. Untuk memuaskan rasa penasaran tersebut, didukung pula sokongan semangat dari istri, jadilah ambil cuti dan merencanakan untuk gowes lagi ke jogja.
Berbekal “pengalaman buruk” dipalak kondektur KA Ekonomi Express Malam Progo (itu nama resmi dari kereta api tersebut, catatan: nama tidak mewakili fakta sebenarnya) maka kali ini mencoba untuk sesuatu yang baru. Tidak lagi perjalanan malam tapi tetap di level ekonomi. Kereta Ekspres Ekonomi AC Bogowonto (Jakarta – Kutoarjo pergi pulang).
Sedikit berbagi cerita, kereta ini merupakan kereta incaran saya sejak pertama kali diluncurkan pada awal September 2010. Ditangani khusus oleh PT Inka dibawah supervise langsung dari Mitsubishi Transportaion Ltd (CMIIW), memberikan sebuah imaji kenyaman dan kebersihan serta keamanan dalam menikmati moda transportasi massal seperti kereta api. Walaupun harus merogoh kocek 2x lipat dari biasanya, godaan bogowonto terlalu indah untuk dibuang. Harga untuk satu trip adalah Rp 70.000. Yang menarik, untuk kali pertama seumur hidup, karcis kereta api kelas ekonomi menggunakan karcis yang sama dengan karcis kelas bisnis/ekskutif. Horee!! Cekidot penampakan karcisnya.