cari saja dengan jarimu

Selasa, 21 Desember 2010

Gowes Online dulu sebelum ke Jogja

hari ini baru dapat pengetahuan bahwa b2w chapter jogja punya web/laman sendiri. penasaran dengan bagaimana penampakannya, tergeraklah tetikus ini untuk berkunjung. www.b2w-jogja.web.id
jreng jreng.. kesan pertama.. elegan, gelap, eksotis. gak percaya? coba lihat skrinsuut berikut ini:

skrinsut

klik link ini untuk mendapatkan tampilan yang lebih besar.

Bang Bolank ketagihan gowes to Jogja bagian 3

3Mari kita lanjutkan cerita pengalaman saya sewaktu ke jogja tempo hari.

Selesai mengisi perut di kedai soto ayam pak gareng, saya melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya. Kemanakah itu? Simak terus perjalanan ini.

Ke arah selatan menuju jalan malioboro. Entah sudah berapa ratus (atau mungkin ribu) kali saya menjejakkan kaki di malioboro, herannya gak pernah ada kata bosan untuk melintas dan mengamati peri kehidupan rakyat jogja melalui etalase malioboro. Disinilah denyut nadi kehidupan rakyat jogja dapat tertangkap dengan jelas. Disinilah salah satu urat nadi perekonomian jogja bergerak. Maka, jika ada apa2 di malioboro maka eksesnya akan terasa seantero jogja. Mumpung jogja belum merdeka, maka puas2in dech main2 di malioboro.
Gak lengkap cerita ini bila tidak ada fotonya. Silahkan simak

Selasa, 14 Desember 2010

Maskot CFD Jakarta: Pak Yono Siomay Pink

Entah sudah CFD kali ke berapa yang sudah dilaksanakan di Jakarta, tepatnya sepanjang ruas jalan sudirman-thamrin. Entah sudah berapa ribu sepeda yang melintas. Entah sudah berapa juta paru2 yang menjadi lebih sehat. Diantara jumlah-jumlah itu hanya ada satu orang yang senantiasa dengan sabar dan telaten hadir. Hanya satu sosok yang sedemikian beda diantara yang lainnya. Hanya ada satu maskot tidak resmi CFD Jakarta.

Dialah Pak Yono; si siomay pink


Kurang lengkap bila CFD-an tanpa kehadiran beliau. Beliau yang pedagang siomay. Beliau yang begitu rajin untuk hadir setiap CFD. Beliau yang paling nyenrik dengan warna pink di sepedanya. Tidak hanya sepeda! Tetapi juga pakaian dan lain sebagainya. Semuanya serba PINK!

Senin, 13 Desember 2010

Bang Bolank ketagihan gowes to Jogja bagian 2

Mari kita lanjutkan lagi berbagi pengalaman bang bolank gowes lagi ke jogja. Semoga gak bosen yaa..

Mengawali hari dengan senyum dan doa kepada Yang Kuasa, setelah sarapan dan mengantarkan istri ke tempat kerjanya, saya melanjutkan petualangan yang tertunda. Target hari ini adalah bisa menyambangi lebih dekat kali code. Kali / sungai yang pernah saya ceritakan dikesempatan awal merupakan magnet yang sedemikian kuat bagi saya. Jadilah rasa penasaran itu harus terpuaskan.

Pukul 7 pagi melakukan survey lokasi lebih awal. Tempat survey adalah jembatan yang menghubungkan kompleks UGM (Univesitas Gadjah Mada) dengan jalan Monjali (Monumen Jogja Kembali). Menurut informasi dari istri, beberapa hari yang lalu kali code meluap. Tidak hanya membawa material gunung Merapi seperti debu dan pasir tetapi juga membawa material yang hanyut bersama derasnya lahar dingin. Alhamdulillah di pagi yang cerah ini, kali code tampak tenang sehingga bisa didekati. Berikut penampakan kali code dari atas jembatan.

Bisa dilihat tumpukan pasir gunung yang sedemikian tebal? Yap! Itulah pasir dari letusan gunung merapi. Terbawa dari puncak hingga ke badan kali code. Lumbung rezeki bagi mereka yang bisa memanfaatkan peluang dan bersabar. Puas dengan pandangan dari atas jembatan? Jangan panggil saya “bolank” jika tidak ada keinginan untuk mendekati kali code. Lihat pelataran paving conblock yang berwarna merah? (ada disisi kiri bawah) saya akan segera kesana.

Menyusuri jalan perkampungan yang tertata apik dan bersih walaupun dengan jalan menurun, sampailah saya dipinggir kali code. Waow, jembatan yang selama ini dilalui tampak begitu kokoh dan angkuh. Mengangkangi kali code sembari menatap tajam. No pic = no hoax ! cekidot:

Jumat, 10 Desember 2010

Bang Bolank ketagihan gowes to Jogja bagian 1

Jalan-jalan dengan sepeda itu ternyata adalah candu yang menyegarkan sekaligus menyehatkan. Gowes di lingkungan yang ramah dan bersahabat dengan pesepeda membawa kenikmatan tersebut. Kenikmatan itulah yang saya rasakan ketika pertama kali gowes ke jogja tempo hari. Pengalaman yang tidak terlupakan. Mulai dari dipalak kondektur kereta, gowes diantara debu merapi, gowes keliling jogja, dan lain sebagainya.

Ada beberapa keinginan yang belum terwujud saat gowes ke jogja saat itu. Penasaran dengan riwayat kali code, ingin gowes di kawasan kaliurang, main pasir di parangtritis hingga sowan ke keraton Jogja. Untuk memuaskan rasa penasaran tersebut, didukung pula sokongan semangat dari istri, jadilah ambil cuti dan merencanakan untuk gowes lagi ke jogja.

Berbekal “pengalaman buruk” dipalak kondektur KA Ekonomi Express Malam Progo (itu nama resmi dari kereta api tersebut, catatan: nama tidak mewakili fakta sebenarnya) maka kali ini mencoba untuk sesuatu yang baru. Tidak lagi perjalanan malam tapi tetap di level ekonomi. Kereta Ekspres Ekonomi AC Bogowonto (Jakarta – Kutoarjo pergi pulang).

Sedikit berbagi cerita, kereta ini merupakan kereta incaran saya sejak pertama kali diluncurkan pada awal September 2010. Ditangani khusus oleh PT Inka dibawah supervise langsung dari Mitsubishi Transportaion Ltd (CMIIW), memberikan sebuah imaji kenyaman dan kebersihan serta keamanan dalam menikmati moda transportasi massal seperti kereta api. Walaupun harus merogoh kocek 2x lipat dari biasanya, godaan bogowonto terlalu indah untuk dibuang. Harga untuk satu trip adalah Rp 70.000. Yang menarik, untuk kali pertama seumur hidup, karcis kereta api kelas ekonomi menggunakan karcis yang sama dengan karcis kelas bisnis/ekskutif. Horee!! Cekidot penampakan karcisnya.

Kamis, 09 Desember 2010

Bang Bolank Gowes to Jogja bagian 8

Mari kita lanjutkan perjalanan bang bolank selama di jogja. Agak tersendat karena kegiatan bang bolank yang menyita waktu.

Puas foto2 di titik nol kilometer dus dikarenakan hujan abu yang mulai turun, saya memutuskan untuk pulang ke rumah. Menyusuri jalan kota jogja dengan sepeda saat rintik2 hujan sebenarnya sangat menyenangkan. Lebih menyenangkan bila dibandingkan bersepeda saat hujan diantara macetnya kota Jakarta. Namun karena hujan turun bercampur dengan abu, perjalanan sepeda ini menjadi kurang menyenangkan. Selain masker, diperlukan kacamata agar debu vulkanik tidak merusak mata.

Dalam perjalanan, sengaja melalui kali code. Sekedar informasi, kali code adalah salah satu kali yang membelah kota jogja. Keberadaan kali code merupakan salah satu urat nadi kota jogja, selain merupakan sumber penghidupan masyarakat, juga sumber inspirasi budaya kota jogja. Kali code berhulu pada kawasan merapi, oleh karenanya tidak perlu kaget bila kali code juga akan dialiri lahar dingin gunung merapi.

Sebagai akibat dari hujan deras yang melanda kawasan merapi, debit kali code juga naik dan membawa banyak material dari merapi – pasir sebagai salah satunya. Kali code yang biasanya tidak terlalu deras dan dangkal, pada kesempatan ini berair deras. Bantaran kali code sudah siap siaga menyambut datangnya banjir. Air kali code yang biasanya jernih kini tampak coklat pekat karena berselubung lumpur. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa foto dibawah ini. Foto diambil dari sisi jalan jazuli