cari saja dengan jarimu

Kamis, 09 Desember 2010

Bang Bolank Gowes to Jogja bagian 8

Mari kita lanjutkan perjalanan bang bolank selama di jogja. Agak tersendat karena kegiatan bang bolank yang menyita waktu.

Puas foto2 di titik nol kilometer dus dikarenakan hujan abu yang mulai turun, saya memutuskan untuk pulang ke rumah. Menyusuri jalan kota jogja dengan sepeda saat rintik2 hujan sebenarnya sangat menyenangkan. Lebih menyenangkan bila dibandingkan bersepeda saat hujan diantara macetnya kota Jakarta. Namun karena hujan turun bercampur dengan abu, perjalanan sepeda ini menjadi kurang menyenangkan. Selain masker, diperlukan kacamata agar debu vulkanik tidak merusak mata.

Dalam perjalanan, sengaja melalui kali code. Sekedar informasi, kali code adalah salah satu kali yang membelah kota jogja. Keberadaan kali code merupakan salah satu urat nadi kota jogja, selain merupakan sumber penghidupan masyarakat, juga sumber inspirasi budaya kota jogja. Kali code berhulu pada kawasan merapi, oleh karenanya tidak perlu kaget bila kali code juga akan dialiri lahar dingin gunung merapi.

Sebagai akibat dari hujan deras yang melanda kawasan merapi, debit kali code juga naik dan membawa banyak material dari merapi – pasir sebagai salah satunya. Kali code yang biasanya tidak terlalu deras dan dangkal, pada kesempatan ini berair deras. Bantaran kali code sudah siap siaga menyambut datangnya banjir. Air kali code yang biasanya jernih kini tampak coklat pekat karena berselubung lumpur. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa foto dibawah ini. Foto diambil dari sisi jalan jazuli




Foto-foto yang berikut ini diambil dari jalan jenderal sudirman. Tampak banyak warga yang penasaran dengan kondisi kali code pasca erupsi merapi dan hujan deras.

kalau sudah ke daerah jalan sudirman (gondolayu) jangan lewatkan yang satu ini. Makanan ajib bin surajib. Sate jaran (sate kuda)

kondisi jalan raya jogja magelang setelah erupsi merapi, lengang.

**********************

Perjalanan bang bolank ke gowes to jogja kali ini berakhir. Setelah 3 hari menghabiskan akhir pekan di jogja, akhirnya tibalah saatnya untuk kembali ke Jakarta. Belajar dari pengalaman saat membawa sepeda di kereta dari Jakarta, kali ini saya sudah mempersiapkan diri supaya tidak dipalak lagi oleh kondektur nakal. 

Menggunakan jasa kereta api Senja Utama Jogja adalah pilihan terbaik saat akan kembali ke Jakarta diantara pilihan2 lainnya. Dengan harga karcis sebesar Rp 110.000 (off season), kereta api ini menjanjikan ketepatan waktu yang lebih baik.

Wanti2 dengan petugas kereta, apakah membawa sepeda di kereta akan dikenakan tariff tambahan atau tidak. Menurut petugas bagian restorasi, gak ada biaya tambahan tapi baiknya memberikan uang tip kepada petugas. Ada pilihan lain : letakkan sepeda di kereta pembangkit, gratis. Ya sudah, simpan saja di kereta pembangkit. Cekibrot penampakannya.


Alhamdulillah, selama diperjalanan tidak ada gangguan berupa uang siluman yang datangnya dari kondektur nakal. Sepeda pun aman di kereta pembangkit karena sudah digembok. Enaknya jikalau perjalanan kereta seperti ini.

Akhirnya kereta sampai di jatinegara pada senin pagi, saatnya gowes dari stasiun ke rumah. Kemudian lanjut lagi gowes lagi ke kantor. Sebuah pengalaman perjalanan yang menarik sudah tercipta. Sebuah perjalanan yang ngagenin.. ingin rasanya untuk kembalinya lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar