cari saja dengan jarimu

Kamis, 30 Oktober 2014

Rebranding Jogja -> Togua

Logo atau lambang merupakan identitas.

Logo atau lambang merupakan penyatu.
Dua kalimat diatas merupakan kenyataan yang tidak bisa dinafikkan. Logo atau lambang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari setiap insan yang merupakan makhluk sosial. Sekelompok insan yang berkumpul dan bersepakat untuk mengikatkan diri dalam kelompok pastinya akan menentukan logo/lambang sebagai identitas bersama. Begitu juga dengan orang per orang yang berasal dari wilayah yang sama namun telah berdiaspora ke wilayah lain, akan berusaha mencari sesamanya dengan cara mengenali logo/lambang yang tersemat pada orang lainnya.


Jogja sebagai sebuah entitas dan identitas yang melebihi definisi kewilayahan/kedaerahan telah lama meneguhkan identitasnya melalui  logo yang sama. Logo yang telah lama dikenal dan mendunia. Tidak hanya melekat pada emblem atau stiker semata tetapi melekat pada hampir seluruh tempat yang bisa dilekatkan.

Ini adalah contoh logo Jogja yang telah lama dikenal luas:

Kira-kira enam bulan yang lalu, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengumumkan akan adanya perubahan logo Jogja. Pemerintah DIY menginginkan agar logo (brand) yang baru menjadi bagian dari pencitraan wilayah harus bisa menarik minat masyarakant untuk berkunjung ke Yogyakarta.  Selain daripada itu logo yang baru haru mencerminkan ikatan emosional masyarakat Yogyakarta sehingga logo tersebut tidak hanya menjadi milik pemerintah semata tetapi juga menjadi milik masyarakat secara utuh. Dalam membuat logo baru ini, pihak pemerintah DIY menggandeng pihak ketiga untuk merumuskan logo baru tersebut dengan memasukkan dua unsur utama yakni Sabdatama dan Jogja Renaissance. (link berita: http://jogja.antaranews.com/berita/321847/yogyakarta-siapkan-brand-baru)

Kini pihak ketiga telah mengeluarkan hasil rumusannya. Namun terjadi banyak penolakan dari pihak masyarakat dikarenakan sekilas logo baru ini terbaca TOGUA bukan JOGJA. Berikut disajikan logo “baru” Jogja hasil dari rumusan pihak ketiga:

Saat pertama kali diperkenalkan, banyak yang merasa bahwa logo diatas lebih terbaca sebagai TOGUA ketimbang JOGJA. Sangat berbeda sekali dengan logo Jogja yang lama, dengan mudah dan jelas terbaca Jogja. Inilah yang menjadi pembicaraan hangat baik netizen maupun warga Jogja terkait dengan logo baru ini. Memang logo ini bukanlah logo final karena masih harus dinilai oleh masyarakat namun demikian dengan adanya logo ini, Jogja diplesetkan menjadi Togua.
Akhir kalam, mari kita simak perbedaan antara logo baru dan logo lama. Mana yang lebih mudah dibaca sebagai Jogja

Sumber: tidak diketahui siapa penciptanya, tersebar di twitter dengan hastag #TOGUA (https://twitter.com/search?src=typd&q=togua)



waspadalah

Merupakan hal yg tidak menyenangkan apabila barang yang kita miliki mendadak hilang. Yaah… hilang kadang pake permisi bukan? Begitu juga dengan apa yang gue alami kemarin. Helm motor gue ilang dan ilangnya pun di parkiran motor. Kalo dirunut2 udah lebih dari 6 bulan gue parkir motor di tempat yang sama setiap hari kerja. Kok bisa?
Yaah namanya juga lagi apes, kapanpun dimanapun bisa saja terjadi.

Bisa jadi ini adalah sebuah pelajaran tentang kewaspadaan. Dimanapun kapanpun harus tetap waspada dan berusaha untuk meminimalkan resiko kehilangan. Kenapa diminimalkan? Karena sesungguhnya mata pencuri / kriminal selalu mengintai setiap saat menanti mangsanya lengah. Makanya jangan lupa dengan pesan Bang Napi: Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah!

Yang paling mengagetkan adalah rupanya kejadian helm ilang ini bukanlah yang pertama – gue bukan korban pertama. Usut punya usut, kejadian helm ilang ini sudah terjadi sekian lama dan tidak ada tindaklanjut dari pihak yang terkait. Pencegahan hanya bisa dilakukan oleh pemilik kendaraan/helm agar menjaga asetnya agar tidak hilang. Oh iya mereka hanya sanggup untuk membuat pengumuman macam ini:


Mungkin ini salah satu cara mereka untuk melemparkan tanggung jawab terkait dengan pengamanan lokasi parkir. Bukankah dulu pernah ada kasus mobil/motor hilang yang jadi perkara besar karena pihak pengelola parkir dituntut untuk bertanggung jawab? Belajar dari hal tersebut makanya pengelola lahan parkir selalu membubuhkan pernyataan “lepas tanggung jawab” atas keamanan kendaraan dan barang2 berharga yang ada di lahan parkir. Makanya waspada…

Selalu ada hikmah dibalik semua hal. Hikmahnya harus waspada. Hikmah yang lainnya adalah punya helm baru J
bisa jadi helm yang kemarin sudah saatnya untuk pension, makanya dengan kejadian ini akhirnya “dipaksa” untuk beli helm baru. Ini penampakan helm barunya:


biar awet dan aman, helm diajak masuk kantor – kali aja dia bisa bantu2 kerjaan gituh.. :D

Jumat, 24 Oktober 2014

chicken village

Menjelang akhir bulan, saat yang tepat untuk ngecek buku tabungan, kiranya apakah gaji bulan ini sudah ditransfer? Apakah masih tersisa? Aah apapun ini, mencoba menulis lagi.

Salah satu “kewajiban” pasca terima gaji adalah “berkunjung” ke pasar swalayan baik yang punya jaringan antar kota maupun yang hanya lintas kabupaten. Makanya gak heran kalo periode ini yang namanya pasar swalayan lebih ramai dari biasanya tapi gak seramai seminggu menjelang lebaran.

Bagian yang tidak terpisahkan dari kunjungan ini adalah bagian fresh product yang menyajikan buah-buahan, daging ayam, sapi dan ikan berserta produk turunannya. Bagian ini selalu menarik karena selain merupakan sumber protein hewani dan nabati juga bisa melihat pergerakan harga barang2 disini. Dulu sih biasa mantau via RRI siaran nasional yg menyiarkan harga cabe keriting dan kol gepeng tapi itu dulu.

Diantara kesibukan memilah dan memilih ada yang menarik di bagian ayam. Ada 2 pilihan ayam yakni ayam negeri dan ayam negeri. Berhubung pasar swalayan sekarang mulai menggunakan dwibahasa maka setelah nama produk dalam bahasa Indonesia ada bahasa inggrisnya. Naaaah.. cekidot yang ini:
Ayam kampung = chicken village.
Bukannya kalau ditulisnya chicken village dalam bahasa Indonesia = kampung ayam? Nah loh.. salah atau benar? Yaa ingat saja pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris masing2 dan pola DM-MD.

Kata kamus sih benar bahwa chicken = ayam dan kampung = village. Tapi apa benar seperti itu adanya? Iseng2 lah buka google translate buat ayam kampung ini. kata mbah google untuk ayam kampung adalah “chicken” saja tanpa tambahan village. Cekidot:



Agak aneh bukan? Sementara kalo ayam negeri jadinya:
Bagaimana dengan ayam buras?
Pelajaran pentingnya adalah banggalah dengan bahasa sendiri, Bahasa Indonesia. Gunakan bahasa Indonesia dan tak perlu memaksa mencari padanan kata pada bahasa asing. Yang namanya maksa jadinya berantakan.  

Kamis, 02 Oktober 2014

batik betik butik

Gak kerasa udah sekian bulan ga nulis lagi di blog pinggiran ini. kenapa pinggiran? Karena isinya gak mainstream dan sering kali dilupakan. Berasa sok sibuk dengan kerjaan sendiri padahal emang gak punya kesempatan lapang buat ngetik2 di komputer. Mumpung lah ada waktu senggang setelah sholat dzuhur dan menanti jam kerja dimulai lagi. Mari kita menulis lagi :)
sesuai dengan judul, maka bahasannya tentang BATIK BETIK dan BUTIK.

BATIK
Hari ini tanggal 2 Oktober 2014, seperti tahun kemarin dimana tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. apa sih keunggulan dari Hari Batik Nasional?
dengan semangat melawan lupa, maka disajikan kembali sejarah dari tanggal 2 Oktober – Hari Batik Nasional.

Batik merupakan warisan dari para leluhur bangsa Indonesia, mungkin jika boleh dilebihkhususkan pada leluhur dari tanah Jawa – walaupun akan ada perdebatan dan argumentasi tentang hal ini tapi biarlah. Seiring dengan perkembangan zaman dan perseteruan antara Indonesia dengan negara serumpun terkait dengan permasalahan budaya, maka pihak pemerintah Indonesia segera mengusulkan pada UNESCO terkait dengan warisan dunia yang bernama batik ini. setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya UNESCO mengesahkan bahwa batik merupakan Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada tanggal 2 Oktober 2009.

Maka sejak itulah dikenal bahwa tanggal 2 Oktober adalah Hari Batik Nasional. Biasanya ada “kewajiban” untuk menggunakan batik pada hari tersebut.
Padahal, tanpa “dikomando” kebanyakan orang Indonesia sudah biasa berbatikria baik untuk seragam sekolah maupun untuk peristiwa penting. Walaupun demikian, tetaplah cintai produk-produk dalam negeri. Membeli batik sama juga menggerakkan perekonomian bangsa.

Kamis, 24 April 2014

There is no free lunch, but there is free dinner


Judulnya keren ye, English gituh. Bukan dalam rangka menunjukkan kualitas dalam berbahasa inggris tetapi sedang mematahkan pernyataan yang biasa didengung2kan selama ini. Tidak ada makan siang gratis!


Yap! Benar. Tidak ada, atau tidak banyak makan siang gratis. Tapi ada kok yg namanya makan malam gratis. Seriusan! Ini benar2 gratis. Cuma datang ke outlet fastfood dan tunjukkan hape tunggu sebentar. Wallah.. dapat paket makan gratis. Cihuy kan?

emang, kalo mau berusaha dan mencari kita bisa kok dapetin sesuatu dengan murah bahkan gratis. asal mau berusaha aja. apalagi banyak produk / merk yg melakukan promosi melalui sesuatu yg gratis. makan gratis contohnya.

ini nih buktinya kalo dapat makan malam gratis. lumayan bisa menghemat sekian rupiah buat jadi anak masa kini. :D



Kamis, 06 Maret 2014

akhirnya gowes gelap gelapan lagi - GGG reborn

laaa laaa yeee yeee 
laaa laaa yeee yeee 

akhirnya setelah sekian lama gak gowes gelap2an lagi semalam jadi juga tuh gowes malam. klo kata anak gaul jakarta --> nite ride. ngider malam2. yaah apapun namanya intinya sih sama aja, keliling naik sepeda. ntah cuman sekedar dari makanan ringan atau cuma ke indomaret/alfamaret dan sejenisnya (bukan promo). kurang sedep lah kalo ngaku anak sepeda tapi beraninya gowes pas ada matahari. sekali2 lah jadi gowes gelap2an. asal gak nyasar ke kuburan yeee.

hah kuburan? serem donk. ya iyyalah kuburan itu serem kalo malam. kalo siang mah biasa aja kali. lo akan sangat kaget kalo di kuburan malam2 ada lampu disko yg muter2 trus ada suara musik bising. bakalan heboh sureboh lah. pocong ajojing. tuyul disko. dan segudang hal2 lain ygn bisa saja tercetus dari imaji yg liar dan kreatif. nikmati aja lah.
okeh balik ke topik.

jadi gue mo cerita ttg perjalanan gowes gelap2an - disingkat GGG. buat yang gak tau apa itu GGG, silahkan ubek2 lagi arsip lama di blog ini. ntah sudah berapa kali gue bahas GGG. nikmatin aje.
jadi setelah sekian lama vakum, tenggelam, terkubur dan sempat terlupakan - GGG kembali hadir lagi untuk menghiasi catatan sejarah peradaban manusia di jakarta selatan (hiperbol). berawal dari colekan bang Rial yg kangen ma suasana kumpul dan perkenalan yg setelah sekian lama gak pernah ada lagi. ok ini sudah cukup buat jadi pemantik dihidupkan lagi acara gowes lama yg telah jadi rutinitas tiap rabu malam. cari tempat yg pas buat target kumpul. kebetulan si Reagie lagi merintis usaha warung kopi. ya sudah jadiin lah warkopnya Reagi sebagai tempat tongkrongan.

langkah berikutnya adalah bikin flyer. siapa lagi kalo bukan urusannya si Abee kalo da nyangkut urusan flyer. jrengggg.. ini nih flyer GGG (return). gue yakin ini flyer GGG yang udah ke lima puluh lebih, tepatnya gue gak tau. mungkin perlu dicek ulang sudah berapa GGG diadain? gue rasa sih udah lebih dari 60.


menjelang jam J langit jakarta mendung gelap. sempat terpikir untuk membatalkan kegiatan. alhamdulillah ga jadi turun hujan. berarti acara jalan terus. di tkp sudah bertengger sepeda2 tua yg telah lama dilupakan pemiliknya. ntah masuk ke gudang atau pun dijadikan tempat gantungan baju. aaaah tak apalah. kemalangan sepeda berakhir hari ini. sudah saatnya sepeda digunakan sebagaimana mestinya: digowes!! 5-6-7 pesepeda telah hadir di tikum (selasar FX mall). bedanya kali ini ada tim dari TNOL Portal Komunitas yang ikut merapat dan meliput kegiatan. klop lah!

target tujuan berada di sekitaran RS Fatmawati, sementara tikum ada di FX Mall. sudah kebayang rutenya? ya udah ga usah dipikirin, nih liat sendiri aja rute gowes semalam.



bagaimana dengan lalu lintas? hohohoho jgn ditanya deh. jakarta itu kota macet. jadi jgn pernah membayangkan bahwa jalanan utama kota jakarta bisa lengang! cuma kejadian pas lebaran doank lah. kenapa sengaja ikutan bermacet2 ria? naah ini nih serunya gan. sama2 macet tapi sepeda bisa gerak terus. bisa nyelip2 diantara supir2 yang lagi latihan/belajar ngantur kaki mereka. yaa parkir berjamaah lah kalo bahasa indahnya. sementara yg gowes, aaah asik aja terus sembari mainin bel sepeda. kring tring kring. 
oh iya, satu lagi kegembiraan kalo gowes diantara kemacetan. bisa teriakin supir mobil yg parkir sembarangan atau berhenti pada tempat yg dilarang. hohohoho. kalo pas naik motor pasti gak bisa. 

sembilan ratus delapan puluh enam meter. aah tanggung banget. kenapa gak sampe sepuluh ribu meter sih?
itulah jarak tempuh gowes semalam. tanggung! kalo pake ondemande sedikit lagi bisa masuk ke data statistik yg bagus tuh. ditempuh dalam waktu 45 menit tiga puluh detik. lumayan. ketimbang naik motor/mobil.
catetan dari ondemande



sampe di TKP langsung disuguhi es teh manis n makanan yg biasa ada di warung kopi. sembari melepas lelah, menjalin cerita dan silaturahmi. itu esensi dari GGG, menyambung silaturahmi yg kemarin agak mengendur karena jarang bertemu. cerita dan bercanda sembari menentukan kegiatan kedepan. eh iya ada sesi wawancara dengan awak media TNOL Portal Komunitas. tinggal tunggu tayangnya nih. 

jam sepuluh malam. waktu jam malam telah tiba. sepakat membubarkan diri dan bertemu kembali di minggu pagi. 
balik kanan grak!




Minggu, 02 Maret 2014

ngetik ngasal bla bla bla

bla bla bla bla.. lagi kena kebuntuan penulis. kena kuldesak yang gak tau sampe kapan sembuhnya. banyak tema yg melintas tapi tiada yg bisa dicurahkan sebagai catatan sejarah.. tema ini tema itu.. pengalaman ini pengalaman itu semuanya numplek blek.. belum lagi komentar ini maupun komentar itu.. rasa2nya semuanya ingin dicurahkan secara lancar melalui ketikan, tapi ada daya jari jemari lagi males menari2 di atas keyboard. entah karena posisi duduk yg gak nyaman atau mungkin tuts keyboarnya kurang asik jadi gak ada nada2 indah yang bisa tersaji saat pengetikan.

menurut resep penulis yang katanya gak pernah kena writers blok, nulis secara bebas aja dulu.. gak perlu dipikirin ttg tema, alinea dan semua tetek bengek ttg penulisan.. lupakan prosedur... lupakan langkah2.. ngetik aja.. biarin jari jemarin menari-nari menuliskan apa yg terlintas di otak.. kalo seumpamanya ada salah ketik atawa typo yaa benerin.. berarti otak sudah mulai bekerja dalam upaya merontokkan bloking penulisan.. 

nah kan udah dapet 2 alinea.. terusin atau berhenti?
aah terus aja lah.. jari masih sehat nih buat ngetik.. tau deh ngetik apalagi.. situ yg baca bosen ga? ya semoga aja gak bosen.. kalo bosen langsung klik aja tombol close. dan kembali lagi sekitar 10 menit.. siapa tau ada dari tulisan ngasal ini ada ide yang bisa dipake.. yaaa itung2 sebagai catatan sejarah..
kalo yg baca masih kuat buat baca yaa terusin lah.. 
itung2 sebagai awalan buat latihan otot mata.. ketimbang dipake buat nonton tivi yang acaranya makin gak seru dan gak ada ygn bisa dinikmati.. isinya joged2 mulu.. yaa sekalinya ada senam, tayangnya pas jam orang berangkat beraktifitas.. yang nonton ibu2 deh.. bukan buat senam tapi nunggu pembagian hadiah.. 
namanya juga pancingan.. apa juga dipancing..
sampe2 buat sholat dzuhur aja mesti dipancing dengan kijang innova.. hellleh... apa pula itu.. 

kata istri ygn lagi nyantai disebelah.. hebring!! ngetik ngasal aja udah sampe segitu.. gmana kalo ngetik niat?
hehehehhe... yaa palingan cuma selisih beberapa halaman.. hahahahah.. gak juga sih.. kalo ngetik kepanjangan sampe berhalaman2 gitu paling dipisah jadi per post blog.. yg baca kan bisa pegel juga.. tapi yaa suruh siapa kalo betah berlam2 di blog ini.. siapa tau ada ilmu yg bisa diambil.. itu aja sih...

ilmu yg bisa diambil.. iyah.. sebelum mati, sebisa mungkin meninggalkan ilmu yg bermanfaat.. ntar keuntungannya bisa mengalir terus walaupun badan udah hancur di makan tanah..itung2 sebagai bekal kehidupan setelah kematian.. nabung lah.. kalo udah mikirin perbekalan untuk 10-20 tahun kedepan, kenapa gak juga memikirkan dan mempersiapkan kehidupan yg kekal abadi.. ya ga?

nah makin gak jelas kan arah tulisannya.. 
yaa namanya juga tulisan lepas.. lepaskan aja jari jemari menari nari diatas papan keyboard.. biarkan dia pegeal dan sampe akhirnya minta istirahat sejenak sebelum kembali meneruskan apa2 yg melintas di isi kepala.. sebagai catatan sejarah...
aaah udah aah.. pegel...

free write... end!

Kamis, 20 Februari 2014

menulis lagi....

sudah lama berselang gak nulis di blog ini. kena penyakit penulis: mind blocking. alasan klasik. bukan sebuah alasan yang bisa diterima oleh kalangan pecinta aksara. maka jadilah. menulis lagi. mencatatkan kejadian. menuliskan sejarah. seperti yang di gambar sebagai berikut:

kreasi dari @masaditya

jadilah tulisan ini (dan tulisan2 selanjutnya). selamat datang kembali.