cari saja dengan jarimu

Kamis, 11 November 2010

Bang Bolank Gowes to Jogja – 003

Kembali melanjutkan pengalaman yang lalu… part 3

Sampai Stasiun Kereta Pukul Setengah Dua
Duduk aku Menunggu Tanya Loket dan Penjaga
Kereta Tiba Pukul Berapa?
Biasanya Kereta Terlambat
Dua Jam Mungkin Biasa
Biasanya Kereta Terlambat
Dua Jam Cerita Lama
(Kereta Tiba Pukul Berapa - Iwan Fals)

bagi mereka2 yang sudah cukup berumur mungkin penggalan lirik lagu tersebut masih dengan mudah diingat dan dilantunkan. Namun bagi saya (anggota terdaftar PJKA – pulang jum’at kembali ahad) yang terbiasa bergumul dengan kereta api ekonomi, kereta terlambat dua jam itu adalah hal yang menyiksa. Mau tau kenapa menyiksa?

Kereta api dengan jarak perjalanan lebih dari 400 kilometer biasanya dijadwalkan untuk mengarungi lintasan rel kereta api pada malam hari. Kenapa harus malam hari? Karena di dalam kereta api kelas ekonomi, kipas angin hanyalah sebuah aksesoris mati yang sulit untuk dihidupkan. Makanya gak heran ada sebuah iklan yang berlatar belakang atau bercerita tentang kipas kereta api. Jangan berharap kipas angin itu akan memutar dan menghembuskan angin sejuk, masih syukur besi2nya belum dicolong orang.

Di dua jam inilah saya “menikmati” udara panas dan berdebu. Panas karena hawa letusan gunung yang mulai menyergap ditambah lagi dengan kepulan debu yang beterbangan disapu deru kereta api. Suasana yang nyaman bukan?
$ silahkan lempar sepatu ke arah manajemen PT KAI !
dijadwalkan kereta ini sampai di stasiun lempuyangan jogjakarta pada pukul 06:10 WIB.. nyatanya, baru tiba pada pukul 07:50 WIB.. bukan hanya manusia yang suka ngaret, kereta api pun suka loh.. :P
berikut rentetan foto2 narsis ala si kuning



Sebelum menutup mata untuk tidur semalam, sudah meneguhkan hati untuk “memperkarakan” masalah uang bagasi yang ditodong oleh kondektur kereta semalam. Dalam rangka memuaskan hasrat penasaran itu, saya berketetapan hati untuk tidak segera ke rumah melainkan ke stasiun tugu jogjakarta. Untuk bertanya dan mendapatkan informasi yang sejelas2nya ttg “uang bagasi” itu.

Berikut foto2 selama perjalanan dari stasiun lempuyangan jogjakarta menuju stasiun tugu jogjakarta.
 


Lihat marka jalan warna kuning? Itu lah jalur sepeda yang disediakan oleh pemkot jogja. Sebuah hadiah dan penghargaan atas nilai seorang manusia. Sebuah bentuk nyata bagaimana cara memanusiawikan sebuah kota. Tidak seperti Jakarta!

Lihat “ruang tunggu sepeda” ?? itulah bentuk nyata kepedulian perusahaan swasta bagi pengendara sepeda. Gak perlu banyak hura-hura dan promosi, cukuplah buatkan ruang tunggu dengan ukuran 3x1 meter di ujung jalan raya. Bubuhkan nama perusahaan. Jadilah perusahaan yang benar2 go green dan merealisasikan CSR! Jangan hanya cuap2 saja.. xixixixixixi..
# maaf jika esmosi..

lempunyangan – kotabaru – sudirman – pangeran mangkubumi – stasiun tugu.
Seperti biasa.. futu2 dulu aaahhh.. cekidot :)
Bang bolank juga mau ikutan narsis aaaahhhh..


Eit! Ada hotspot yang wajib foto.
Sepertinya masih jarang yang foto2 disini.. semoga..

Setelah puas foto2 baru lah melanjutkan perjalanan untuk ke tempat tujuan.
Stasiun tugu – pangeran mangkubumi – pangeran diponegoro – jambon

Hari ini dihabiskan di tempat tujuan saja karena ternyata di siang hari dan sore harinya jogjakarta diguyur hujan. Praktis rencana untuk foto2 di sawah dan beberapa hotspot lainnya dibatalkan. Si kuning pun harus menjalani perawatan : mandi bersih sekalian scrub2.. hahahahahaah….

bersambung

tulisan terdahulu:
Bang Bolank Gowes to Jogja - 001
Bang Bolank Gowes to Jogja - 002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar