cari saja dengan jarimu

Rabu, 05 Januari 2011

copas? plagiat? bukan sebuah pilihan

intro: tulisan ini terinspirasi dari perbincangan antara saya dengan Cak Yo beberapa waktu lalu. sempat mengendap tapi kali ini membuncah karena sebuah laman berita yang me"remake" tulisan saya. teriring permohonan maaf bila ada kata2 yang salah.

siapa sih yang gak kenal dengan metode canggih bin ajaib yang terkenal sejak jaman dahulu kala: Mencontek. Menyalin. Menjiplak. Mencontoh. Copas (copy paste) dan sebutan2 lainnya. sebuah metoda yang saya yakini hampir semua anak bangsa ini pernah melakukannya (baik diakui atau tidak) - saya pun pernah melakukannya. metode belajar ini memang terbukti ampuh dalam menghasilkan sebuah karya dengan waktu yang singkat. tinggal klik-klik maka jadilah sebuah karya yang bisa dengan bangga diakui sebagai karya orisinil si pelaku.

metode ini selain cepat juga ampuh untuk memberikan sebuah tingkatan atau label bagi si pelaku. si anak baik (karena mencontek pe-er temannya). si karyawan teladan (karena menjiplak SOP perusahaan lama). si produsen jempolan (karena mencontoh prototype/purwarupa produsen lain). gak percaya? cek saja di dunia nyata. berapa banyak orang/pihak yang menjadi atau mendapatkan keuntungan karena kegiatan yang satu ini.

baguskah perbuatan tersebut? *garuk2 kepala. harus jujur diakui bahwa perbuatan itu bukanlah tindakan yang terpuji dan tidak boleh dicontoh serta tidak boleh dibudayakan. yaa boleh2 saja diteruskan bilamana memang tidak ada keinginan untuk maju dan terus berkembang. lambat laun hilang lah sebuah kreatifitas dan tumpulnya kemampuan otak untuk melakukan hal2 baru. dalam skala yang lebih besar: mematikan kebudayaan.


kok sampai ke kebudayaan? contoh saja itu negara tetangga yang mencontek, menjiplak dsb2 kebudayaan Indonesia. cara ampuh untuk meningkatkan arus wisatawan kan. sungguh negara yang beradab :hammer bisa jadi contoh mentalitas inferior tingkat akut.

di hari ini, saya mendapati bahwa salah satu tulisan saya, yang saya publikasikan di blog pribadi saya dan laman b2w beberapa waktu lalu muncul di sebuah laman dengan tampilan yang mirip tapi tak sama. seperti pinang dibelah dua kata tetua dulu. mirip si dina dan si dini, si parto dan si parjo, mirip si eko dan si eki. haqqul yakin!! ini tulisan saya!! walau sudah berubah bentuk dan tampilan tapi tetap saja ada roh saya di tulisan tersebut. pantaskah hal tersebut dilakukan?

saya kecewa. memang tulisan itu bukanlah tulisan yang bagus. bukan pula tulisan yang menggairahkan. bukan tulisan masterpiece bukan pula tulisan pemenang karya sastra. tapi itu adalah tulisan saya! saya yang merangkai kata2 menjadi alur tulisan yang mengingatkan ttg pentingnya kewaspadaan dan keamanan bagi pesepeda. itu tulisan saya! tulisan saya dibajak, diplagiat, dicopas tanpa ijin!

pantaskah saya menggugat?

lantas, apa yang harus saya lakukan? saya bukan orang sufi dan bukan pula orang suci, saya berupaya untuk tidak melakukan tindakan bodoh (maaf) seperti itu. saya hanya bisa mempraktekkan bahwa saya bisa untuk menulis dengan karya, rasa dan asa saya sendiri. saya bisa menulis sesuatu dengan hasil olah pikir saya sendiri. saya tidak akan menggugat laman tersebut. biarlah itu menjadi sebuah catatan sejarah. sejarah bahwa tulisan saya ternyata bisa menginspirasi pihak lain.

masih terkait dengan metode cuanggih ini dan kaitannya dengan laman b2w. saya mencatat ada banyak tulisan yang bermodalkan 4 tuts keyboard (tuts Ctrl, A, C, V) paham donk maksud saya?? COPAS!! ya! metode copas yang kasar. meng-copas tanpa menyebutkan sumber tulisan. perbuatan yang baikkah itu? haruskah budaya copas itu juga berjangkit di laman b2w?

lagi2 saya hanya bisa mengajak untuk rekan2 b2w untuk tidak hanya mengkampanyekan budaya bersepeda, tetapi juga mengkampanyekan budaya2 baik lainnya. tidak copas tulisan orang. tidak buang sampah sembarangan. disiplin berkendara dan berjuta2 budaya baik lainnya. gak terlalu sulit untuk melakukannya. hargai dan akui tulisan yang anda comot itu sebagai karya dan hak si penulis, bukan karya anda. jikalau ada tulisan yang menginspirasi anda, berbuat baiklah dengan menyebutkan identitas si inspirator tadi. mari kita budayakan rasa menghargai atas setiap karya cipta intelektual, walaupun hanya sebuah kalimat pendek.

janganlah hinakan diri anda dengan label plagiator yang terpampang di dahi anda. jangan permalukan diri anda dengan metode copas. jangan kotori jasa guru2 anda dengan karya jiplakan. jangan rendahkan kemampuan diri anda dengan jalan mencontek.

epilog: copas bukanlah jalanku. maaf untuk yang berseberangan jalan.

footnote: sumber gambar dari sini

2 komentar:

  1. ada link yg ngopas ga om bolank?? :D

    BalasHapus
  2. coba dech boss di gugling dengan entry yang sama dengan judul blognya "segera ganti gembok sepeda anda"

    muncul dech link yang ngopasnya..

    BalasHapus